Ibu Sutina Berharap Anggota Yonif 405/SK Tidak Lupakan Pantirejo
Pekalongan. Momen perpisahan antara para anggota Satgas TMMD Reguler ke-107 dari Yonif 405/SK dengan para keluarga asuh di Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa tengah, mewarnai jelang maupun sesudah acara penutupan. Selasa (14/4/2020)
Merupakan sebuah kewajaran, para anggota Satgas TMMD Kodim Pekalongan yang berasal dari sejumlah kesatuan itu, tinggal bersama 30 hari lamanya, selama pelaksanaan TMMD di Pantirejo.
Tentu, kebersamaan itu, telah menumbuhkan rasa kekeluargaan antara para anggota Satgas dengan keluarga asuh. Seperti yang terjadi di rumah Ibu Sutina, warga Dukuh Sutosari, Desa.Pantirejo. Jelang penutupan, secara khusus sejumlah anggota Satgas TMMD yang tinggal di rumah itu berpamitan.
Adalah Prada Purwanto, anggota Satgas TMMD Reguler ke -107 Kodim Pekalongan, yang dari Batalyon Infanteri 405 Surya Kusuma, Wangon, Banyumas. Secara khusus berpamitan dengan orang tua asuhnya, ibu Sutina.
‘’Mereka, Pak Tentara yang tinggal di rumah saya sudah saya anggap sebagai keluarga, atau bahkan tepatnya anak sendiri. Rasanya berat saat akan ditinggalkan. Namun bagaimana lagi, mereka juga akan melaksanakan tugas yang baru di kesatuannya. Saya hanya minta, mereka jangan melupakan saya, atau paling tidak jangan melupakan Desa Pantirejo,’’ harap Sutina, dengan mata berkaca-kaca.
Merupakan sebuah kewajaran, para anggota Satgas TMMD Kodim Pekalongan yang berasal dari sejumlah kesatuan itu, tinggal bersama 30 hari lamanya, selama pelaksanaan TMMD di Pantirejo.
Tentu, kebersamaan itu, telah menumbuhkan rasa kekeluargaan antara para anggota Satgas dengan keluarga asuh. Seperti yang terjadi di rumah Ibu Sutina, warga Dukuh Sutosari, Desa.Pantirejo. Jelang penutupan, secara khusus sejumlah anggota Satgas TMMD yang tinggal di rumah itu berpamitan.
Adalah Prada Purwanto, anggota Satgas TMMD Reguler ke -107 Kodim Pekalongan, yang dari Batalyon Infanteri 405 Surya Kusuma, Wangon, Banyumas. Secara khusus berpamitan dengan orang tua asuhnya, ibu Sutina.
‘’Mereka, Pak Tentara yang tinggal di rumah saya sudah saya anggap sebagai keluarga, atau bahkan tepatnya anak sendiri. Rasanya berat saat akan ditinggalkan. Namun bagaimana lagi, mereka juga akan melaksanakan tugas yang baru di kesatuannya. Saya hanya minta, mereka jangan melupakan saya, atau paling tidak jangan melupakan Desa Pantirejo,’’ harap Sutina, dengan mata berkaca-kaca.
Komentar
Posting Komentar